Sabtu, 26 April 2014

FOR YOU

Maafkan aku karena belakangan ini terus membuatmu bingung dan pusing, belakangan ini aku selalu marah karena hal kecil yang kamu lakukan dan membuatku tidak nyaman, maafkan aku yang belakangan ini sedikit berubah menurutmu, maafkan aku yang terus menyebut namanya, padahal meski tidak diungkapkan secara langsung, aku tahu betul bahwa kamu benar-benar tidak suka jika aku membahas tentangnya..

Hubungan kita memang baru seumur jagung, tapi kita berdua sama-sama berkomitmen dalam hubungan ini, kamu lelaki dewasa dan aku wanita dewasa, kita menjalani hubungan yang dilandasi keseriusan, kita sama-sama tahu bahwa masing-masing diantara kita mempunyai cerita masa lalu yang sangat jelas membentuk diri kita saat ini, seperti yang sering kamu bilang.

Pertemuan kita sangatlah sederhana, dan jika suatu saat nanti kita kembali mengenangnya pasti kita akan tertawa. Sampai saat ini aku masih tidak habis pikir kenapa aku bisa begitu terbuka menerima seorang pria asing yang mengejar-ngejarku di koridor kampus, seorang lelaki berbadan tegap sedikit gempal berkulit hitam dan juga konyol karena terus-menerus menggoda aku yang memang tidak sengaja harus melewatimu beberapa kali, mungkin saat itu aku terkagum atas keberanianmu hingga akhirnya bisa dengan mudahnya aku memberikan nomor handphoneku untukmu.

Kamu bukanlah satu-satunya lelaki yang intens menghubungiku, dan saat itupun aku sedang dekat dengan seseorang, tapi akhirnya aku memutuskan untuk menjatuhkan hatiku padamu, entah apa yang kamu punya saat itu akupun tak mengerti, kamu tidak lebih dari seorang pria yang bahkan aku tak tahu banyak tentang dirimu, tapi karena kenyamanan dan beberapa persamaan yang kita punya dengan mudahnya kita menjadi cocok satu sama lain.

Aku tahu kamu bukan lelaki romantis yang didambakan setiap wanita, dan aku tidak akan menuntut hal itu kepadamu. Kamu harus tahu bahwa aku bisa begitu mengagumimu dengan hal-hal sederhana yang kamu punya, misalnya dua cangkir cokelat panas dan sepaket obrolan kita tentang captain amerika sampai siapa presiden Indonesia setelah SBY, kamu dan apapun yang kamu bicarakan selalu mampu mengimbangi segala kebutuhanku untuk bisa berbagi dengan satu orang yang istimewa, terimakasih yaa...

Mungkin aku jarang mengucapkan kata ‘terimakasih’ dan ‘maaf’ yang tulus padamu, mungkin belakangan ini sifat egoisku muncul dan selalu menyalahkanmu untuk setiap masalah yang terjadi, tapi denganmu kita selalu bisa ‘duduk lalu bicara’ dan whoooosss semua masalah bisa kita selesaikan secara damai, meski terkadang aku selalu tidak pernah puas dengan segala keputusanmu, tapi inilah saatnya aku bersyukur pada Tuhan karena dia telah menghadirkan sosokmu dalam hidupku.

Selama hubungan kita terhitung sudah dua kali aku menangis karenamu, pertama karena insiden malam minggu tanpa aku karena kamu bersama yang lain dan kedua karena kekacauan di hari ulang tahunku. Aku kecewa, iya sangat kecewa. Tapi selalu ada maaf untuk seseorang yang kepadanya aku berjanji akan terus bersama meski beratnya rintangan yang datang. Mungkin ini berlebihan tapi tidak apa-apa karena memang begitulah adanya.

Seperti yang sudah sering aku bilang bahwa manusia tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang mereka punya, maka sekali lagi aku ingatkan mari kita sama-sama belajar utuk merasa cukup dan bersyukur atas segala yang kita punya, termasuk kamu yang memiliki aku dan aku yang memiliki kamu. Aku bukan wanita sempurna, kekuranganku tidak akan pernah habis untuk dijabarkan tapi setidaknya aku akan terus belajar untuk menjadi seseorang yang cukup untuk memenuhi segala ekspekstasimu tentang kesempurnaan seorang wanita, aku akan terus belajar menjadi seorang kekasih, seorang teman, seorang adik, seorang kakak, seorang partner, dan kelak semoga menjadi seorang istri untukmu. Ini doa yang aku rasa perlu diaminkan, Aamiin.

Dengan sedikit tulisan ini sebenarnya aku ingin mengungkapkan bahwa meski jarang sekali aku katakan langsung padamu sebenarnya aku begitu menyayangimu, aku juga mencintaimu meski terkadang diakhir pembicaraan di telepon ketika kamu bilang “I Love You” aku jarang membalasnya dengan ucapan serupa, bukanya aku tidak ingin tapi mungkin belum terbiasa saja.

Aku hanya ingin diperlakukan sebagai wanita pada umumnya, tapi aku tidak akan banyak menuntut ini dan itu padamu, karena aku tahu sebagai lelaki ada beberapa hal yang harus kamu pikirkan sekaligus, jadilah lelaki sejati yang meskipun tidak membuatku tersenyum setidaknya tidak membuatku menangis.

Pada akhir tulisanku setelah kamu membaca semua ini segera hubungi aku ya, dan ungkapkan saja semua yang kamu rasakan, saat itu aku akan berfungsi sebagai pendengar yang baik untukmu, seperti yang kamu lakukan juga, selalu menjadi pendengar yang baik untukku, aku ingin menjadi apa saja bagimu, demi kita dan kebahagiaan kita. Terimakasih untuk segalanya, aku jatuh cinta padamu sekali lagi...



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Advertisement

Home Ads

Advertisement

Follow us

Advertisement

About Author

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →

Like us on Facebook

Flickr Images

About me

Saya adalah seorang yang 'easily bored' and bad-tempered idealis yang kurang lebih artinya adala "males"

Facebook

Pages

Blogroll

Pages - Menu

About

Pages - Menu

Flickr Images

Blogger templates

Popular Posts

Popular Posts