Rabu, 05 Juni 2013

“TERTAWA, SEDIH, MENANGIS, BAHAGIA”

TERTAWA ketika terjadi sebuah peristiwa yang dilihat oleh mata atau hanya diraskan indera yang lain, kemudian bereaksi menuju otak dan otak langsung mengirimkan sinyalnya ke hati sehingga hati mungkin bentuk dan ukurannya akan berubah dari tadinya menciut menjadi tumbuh mekar diiringi senyuman. Hati akan merasa bahagia dan secara konstan membuat mulut tersenyum, setelah itu berubah menjadi tawa. Tawa itu bukan hanya karena disebabkan oleh rasa bahagia tapi tawa ada karena lucu. Tapi bukan, bukan hanya itu kadang seseorang bisa benar-benar tertawa karena terlalu SEDIH.





MENANGIS, seseorang menangis karena ingin, karena terpaksa, karena dipaksa, karena disengaja ataupun tidak disengaja. Banyak orang membenci tangisan tapi aku anggap mereka kejam, sebagai manusia kita mempunyai naluri untuk menangis entah itu ketika merasa sakit atau sedih. Air mata yang keluar dari pelupuknya kuanggap begitu indah, air bening yang menetes membasahi pipi. Sungguh sangat wajar ketika seseorang menangis dengan tulus. Tulus? Apa mungkin ada tangisan yang tulus? Tentu ada menurutku, karena tangisan itu bisa saja terjadi ketika kita terlampau tulus melebihi batas BAHAGIA.



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Advertisement

Home Ads

Advertisement

Follow us

Advertisement

About Author

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →

Like us on Facebook

Flickr Images

About me

Saya adalah seorang yang 'easily bored' and bad-tempered idealis yang kurang lebih artinya adala "males"

Facebook

Pages

Blogroll

Pages - Menu

About

Pages - Menu

Flickr Images

Blogger templates

Popular Posts

Popular Posts