Kamu…
Kamu bukanlah orang yang
mudah terbuka pada orang lain… bahkan juga padaku. Terkadang begitu takut
bagiku untuk menebak apa yang sedang kamu fikirkan saat ini. Terlalu takut
bagiku untuk hanya bertanya “Apa kabarmu hari ini?” atau begitu takut bagiku
saat ini untuk berkata “Aku sungguh sedang tidak baik-baik saja, apakah kamu
tau itu?” kita sama diam, menyimpan beribu pertanyaan dalam benak dan entah
kapan bias kita keluarkan. Atau mungkin hanya aku saja yang berfikir seperti
ini? Atau mungkin hanya aku saja yang memendam begitu banyak pertanyaan yang
takut untuk ku katakan padamu? Entahlah aku tidak pernah meyakininya.
Tapi ada begitu banyak masa-masa
indah yang kita lalui bersama, Apakah kamu ingat itu? Begitu banyak medan alam
yang kita lalui bersama, kita menjelajah bersama, tertawa bersama, mengagumi
keindahan bersama, tapi itu dulu, dulu sekali…
Kamu lupa mengajariku cara berbicara
dari hati ke hati. Begitu banyak ungkapan hati yang ingin kusampaikan padamu.
Atau sekedar pendapatku tentang jalan atau tindakan yang kamu pilih. Tapi aku
tau kamu melakukan semuanya dengan benar dan sesuai apa kata hatimu. Kamu
sangat mempercayai intuisi dan pendapatmu. Mungkin juga kamu sangat mempercayaiku, hingga semua
pilihanku hanya kuputuskan sendiri saja. Akupun percaya aku bias menentukan
semuanya berdasarkan intuisi dan keinginanku. Tapi kita tak sama, intuisiku tak
sebagus punyamu, seringkali aku terjatuh. Saat jatuh, aku tidak takut
dengansesuatu yang disebut “hancur”. Satu-satunya yang kutakutkan adalah dirimu
yang ikut hancur atau pilihan-pilihan hidupku yang salah.
Kamu
tetap seperti itu, dan aku tetap seperti
ini…
Selama
ini aku menunggumu, dan secepat itu aku berpisah denganmu….
0 komentar:
Posting Komentar